Ilustrasi khutbah Jumat singkat untuk 26 Agustus 2022 tentang ikhlas beribadah. (Freepik/rawpixel.com) “Dari Umar Ibn Khaththab Radiallahuanhu, ia berkata; Aku mendengar Rasulullah Salaulahu Alaihi Wasalam bersabda: Sahnya suatu amal itu tergantung dengan niatnya, dan bagi setiap orang balasannya sesuai dengan apa yang diniatkannya. Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Ramadlan dan Menebar Kebaikan Sosial. Perlahan namun pasti, Ramadlan berganti Syawal. Karenanya, kesempatan diberi umur panjang ini hendaknya dapat dioptimalkan dengan baik yakni mempertahankan prestasi selama bulan sebelumnya dan meningkatkan kebaikan di masa mendatang. Sesungguhnya pada kejelekan terdapat kegelapan pada wajah, gulita pada alam kubur dan hati, kelemahan pada badan (untuk beribadah), kekurangan dalam rezeki, dan kebencian pada hati makhluk.” (Abdul Majid Kisyk, Fi Riḥābit Tafsīr: juz XIV, h. 3316) Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh. Demikian khutbah singkat yang bisa khatib sampaikan. إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ. “Sesungguhnya amalan itu tergantung dengan niatnya.”. Suatu amalan akan dianggap oleh Allah Jalla wa ‘ala berdsarkan niatnya. Apabila niat dari amalan tersebut ikhlas karena Allah, maka ia akan diterima. Namun apabila niatnya tidak demikian, maka ia kan ditolak. Naskah khutbah Jumat kali ini mengingatkan umat Islam untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan harian. Namun demikian, ada sejumlah hal yang hendaknya diperhatikan agar penghasilan yang didapat sesuai anjuran agama. Dengan menjaga sifat jujur tersebut diharapkan rejeki yang diterima adalah halal. Selain itu juga jiwa orang yang berhaji harus dibersihkan dari segala kotoran dan penyakit hati, sehingga saat tiba di Tanah Suci kita benar-benar siap seratus persen menghamba kepada Allah. Sehingga di dalam hatinya hanya tersisa sikap ikhlas dalam beribadah, sabar dalam menjalankannya. Jamaah Shalat Jumat Hafidzakumullah Artinya: Adalah Rasulullah apabila sepuluh malam terakhir Ramadlan telah tiba, maka menghidupkan malam dengan shalat dan berbagai ibadah, membangunkan keluarganya untuk shalat malam dan ibadah-ibadah lain, bersungguh-sungguh dalam beribadah melebihi apa yang biasanya dilakukan dan tidak menggauli istri-istrinya. (HR Al-Bukhari dan Muslim). صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ. Jamaah Jumat rahimakumulluh, Dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT yaitu dengan menjalankan perintah Allah SWT dengan ikhlas, khusyu, lagi penuh tawakkal juag menjauhi larangan Allah SWT. Sholawat dan salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada Nabi arAAK.